Tugas 1 - Dimensi Struktur Organisasi
Makalah
“TEORI ORGANISASI UMUM 2”
Kelompok
5 :
Aldiano
J Putra
|
(10112582)
|
Hendra
Vira Dewantara
|
(13112389)
|
Indrawan
Exsatria
|
(13112715)
|
Mochammad
Cahyo Racmadi
|
(14112654)
|
Naufal
Dimasyki G A
|
(15112260)
|
Rahma
Nurtya Senja
|
(15112910)
|
Suhandri
Utomo
|
(17112179)
|
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
Kata Pengantar
Puji
dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikanrahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Teori Organisasi 2 ini
dengan tepat waktu. Pengembangan pembelajaran dari materi yang ada pada makalah
bertujuan untuk menjelasakan tentang penempatan dan struktur organisasi. Upaya
ini diharapkan dapat mengoptimalkan wawasan mahasiswa terhadap mata kuliah
teori organisasi 2.
Dalam
penyusunan makalah ini, masih banyak kekurangannya. Untuk itu, penyusun
mengharapkan kritik maupun saran demi perbaikan yang akan datang. Akhirnya
penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan makalah ini.
Depok, 22 Maret 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... 1
DAFTAR ISI........................................................................................................... 2
PENDAHULUAN.................................................................................................. 3
PEMBAHASAN
Dimensi Struktur Organisasi......................................................................... 4
Departemenisasi.............................................................................................. 5
Desain organisasi........................................................................................... 8
Implikasi manajeial desain dan struktur
organisasi.................................. 9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 10
PENDAHULUAN
Hakikatnya
manusia tidak dapat hidup tanpa adanya manusia lain. Dalam keseharian kita ,
sering menemui berbagai macam organisasi , baik organisasi tersebut dalam skala
kecil maupun dalam skala besar. Organisasi menciptakan jaringan pekerjaan yang
mana kebanyakkan orang mencurahkan sebagian besar waktunya. Dalam perannya
organisasi memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam organisasi
memiliki berbagai jenis pekerjaan dan tanggungjawab serta penempatan pekerjaan
yang berbeda-beda.
Organisasi
dapat berjalan sebagai sistem terbuka yang mempunyai transaksi dengan
lingkungan. Agar tetap hidup dan menguntungkan. Suatu organisasi harus
memelihara rasio yang menguntungkan antara input dan outputnya. Organisasi
berusaha untuk mengendalikan pengadaan sumber-sumber dan menghidarkan proses
transformasi dari fluktuasi yang tidak terkendali dalam pengadaan input maupun
outputnya. Organisasi ini pun harus tertata atu terstruktur dengan baik , agar
target yang ingin kita capai dapat berjalan dengan maksimal dengan adanya suatu
penempatan/ pembagian pekerjaan yang baik dalam organisasi tersebut. Dan dengan
itu marilah kita bahas mengenai Dimensi struktur Organisasi, Departemenisasi, Model-model
desain organisasi serta Implikasi manajeial desain dan struktur organisasi.
PEMBAHASAN
Dimensi Struktur
Organisasi
Struktur
adalah cara bagimana sesuatu itu disusun. Sesuatu yang ada dalam organisasi
adalah pekerjaan-pekerjaan dan pekerjaan-pekerjaan itu saling berhubungan. Oleh
karena itu struktur bertalian dengan hubungan-hubungan pekerjaan yang terdapat
dalam organisasi yang relatif pasti. Hubungan yang relatif pasti itu timbul
sebagai hasil dari proses pemecahan atas empat masalah yang dilakukan oleh
manajer, yaitu masalah pembagian pekerjaan, departemensasi, rentang kendali dan
pendelegasiaan kekuasaan. Atas dasar itu, Gibson, Invancevich, dan Donnely
memberikan petunjuk struktur organisasi adalah hasil proses yang
ditempuh oleh para manajer untuk memecahkan empat bagian persoalan yang terdiri
dari pembagian pekerjaan, departemenisasi, rentang kendali, dan delegasi.
Pengertian tersebut memperlihatkan adanya satuan-satuan organisasi,
hubungan-hubungan dan saluran wewenang yang ada di dalam organisasi.
Kemampuan suatu
organisasi memerikan reaksi secara tepat terhadap ancaman-ancaman kingkungan
dan menjaga efesiensi rasio dari input ke output sebagaian ditentukan oleh
strukturnya. Struktur organisasi adalah pola rumusan peran dan hubungan peran,
pengalokasian aktivitas guna memisahkan sub unit- sub unit , distribusi
kekuasaan di antara jabatan-jabatan administratif serta jaringan komunikasi
formal. Sebenarnya struktur juga dapat disebut dengan perencanaan formal guna
mencapai pembagian tenaga yang efisien serta efektifitas koordinasi
aktivitas-aktivitas para anggotanya.
Menurut
Dakton E Macfarland Struktur organisasi adalah sebagai suatu pola
jaringan antara berbagai macam jabatan dan para pemegang jabatan. Jadi, struktur
organisasi yaitu susunan hubungan-hubungan antar satuan-satuan organisasi,
jabatan-jabatan, tugas-tugas, wewenang dan pertanggungjawaban dalam organisasi.
Dari uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa struktur organisasi
memperlihatkan satuan-satuan organisasi, hubungan-hubungan dan saluran-saluran
wewenang dan tanggung jawab yang ada dalam organisasi.
Dalam struktur
organisasi dapat dibedakan adanya 2 macam satuan organisasi, yaitu satuan
organisasi utama dan satuan organisasi lanjutan. Organisasi utama adalah
satuan-satuan organisasi yang berkedudukan langsung di bawah pucuk pimpinan.
Sedangkan organisasi lanjutan ialah satuan-satuan organisasi yang berkedudukan
di bawah satuan utama. Dan dapat kita simpulkan bahwa dimensi struktur
organisasi ini meliputi suatu determinan dalam kemampuannya berfungsi secara
efisien dan menyesuaikan terhadap lingkungannya. Aspek-aspek utama dalam
struktur meliputi: rentang pengendalian (span of control) dan diferensiasi
vertikal, sentralisasi kekuasaan, formalisasi, diferensiasi lini-staf serta
tipe departemenisasi.
Departemenisasi
Departemenisasi
adalah aktivitas untuk menyusun satuan-satuan organisasi yang akan diserahi
bidang kerja tertentu atau fungsi tertentu. Fungsi adalah sekelompok aktivitas
sejenis berdasarkan aktivitas sejenis berdasarkan kesamaan sifatnya atau
pelaksanaanya. Departemenisasi dapat juga disebut sebagai pengelompokan
posisi-posisi individu serta aktivitas-aktivitasnya dalam sub unit-sub unit
yang terpisah dalam organisasi. Dalam setiap jenjang kekuasaan di mana terdapat
lebih dari satu manajer yang dibutuhkan, maka beberapa dasar harus dicari untuk
menentukan siapa yang bertanggung jawab untuk aktivitas mana. Dengan adanya
spesialisasi peran dalam jabatan-jabatan individu, berarti konsep spesialisasi
benar-benar dapat diterapkan untuk
pembentukan sub unit-sub unit dalam setiap jenjang kekuasaan. Pentingnya
departemenisasi pada jenjang atas sangat besar tepat di bawah pejabat
eksekutif.
Hal yang harus di
perhatikan dalam melakukan departemenisasi :
1.
Departemenisasi
berdasarkan fungsi, yaitu pembentukan satuan-satuan organisasi yang
masing-masing diserahi mengurus sekelompok aktivitas yang tergolong sejenis
menurut sifatnya, pelakasanaanya atau pertimbangan lain.
Contoh :
Misalanya dalam suatu
pabrik dibentuk satuan-satuan yang masing-masing melakukan kegiatan produksi,
pemasaran dan administrasi sehingga di pabrik itu terdapat seksi produksi,
seksi pemasaran dan bagian administrasi.
2.
Departemenisasi
berdasarkan produksi, yaitu pembentukan satuan-satuan organisasi yang
masing-masing diserahi aktivitas menghasilkan jenis barang tertentu.
Contoh :
Misalnya dalam
perusahaan elektronik dibentuk pabrik radio, pabrik televisi , pabrik kulkas,
pabrik bola lampu.
3.
Departemenisasi
berdasarkan rangkaian kerja, yaitu pembentukan satuan-satuan organisasi yang
secara berurutan harus dilalui oleh langkah-langkah pengerjaan sehingga
pekerjaan dapat selesai dengan baik.
Contoh:
Misalnya dalam
perusahaan perabotan kantor yang membuat meja, kursi, almari dan lainnya
semacam itu di dalamnya dapat dibentuk satuan-satuan yang masing-masing
melakukan kegiatan pemotongan kayu, pemasangan, dan pengecatan sehingga di situ
akan ada seksi pemotongan, seksi pemasangan, dan seksi pengecatan.
4.
Departemenisasi
berdasarkan langganan, yaitu pembentukan satuan-satuan organisasi yang
masing-masing melakukan kegiatan memberikan pelayanan kepada orang-orang atau
badan-badan tertentu yang datang secara tetap.
Contoh:
Misalnya di rumah
sakit di dalamnya bisa terdapat
satuan-satuan organisasi yang masing-masing melayani pengobatan penyakit
berdasarkan spesialisnya contoh , spesialis jantung , spesialis paru-paru,
spesialis anak-anak dll.
5.
Departemenisasi berdasarkan jasa, yaitu pembentukan
satuan-satuan organisasi yang masing-masing diserahi aktivitas untuk memberikan
jenis jasa tertentu.
Contoh :
Misalnya dalam suatu
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) didalamnya dibentuk satuan-satuan yang
masing-masing diserahi memberikan bantuan kepada masyarakat tentang masalah
hukum pidana, hukum dagang, hukum warisan, hukum agraria dan lain-lain.
6.
Departemenisasi
berdasarkan alat, yaitu pembentukan satuan-satuan organisasi yang masing-masing
melakukan kegiatan dengan menggunakan alat-alat tertentu.
Contoh:
Misalnya pada sekolah
teknik terdapat kelas listrik, kelas kimia, kelas pengetaman, kelas pembubutan,
kelas penggergajian masinal.
7.
Departemenisasi
berdasarkan wilayah, yaitu pembentukan satuan-satuan organisasi yang
masing-masing diserahi untuk mengurus satuan daerah tertentu.
Contoh:
Dalam Negara Republik
Indonesiadibentuk provinsi-provinsi, kabupaten-kabupaten, kotamadya-kotamadya,
kecamata-kecamatan.
8.
Departemenisasi
berdasarkan waktu, yaitu pembentukan satuan-satuan organisasi yang
masing-masing melakukan kegiatan pada waktu pagi, siang, malam.
Contoh :
Di pabrik yang harus
bekerja selama 24 jam sehingga para pekerjanya di kelompok-kelompokkan yang
masing-masing kelompok bekerja selama delapan jam.
9.
Departemenisasi
berdasarkan jumlah, yaitu pembentukan satuan-satuan organisasi yang
masing-masing beranggotakan sejumlah orang tertentu.
Contoh:
Dalam kalangan
militer dikenal dengan sebutan regu, kompi, batalyon dll.
10.
Departemenisasi satuan organisasi khusus, yaitu pembentukan
satuan-satuan organisasi yang akan melakukan aktivitas yang setelah dipelajari
benar-benar tidak akan dapat ditampung oleh satuan organisasi yang telah ada
dalam stuktur organisasi rutin dan aktivitasnya bersifat sementara. Tiap-tiap
satuan oranisasi khusus yang di bentuk hendaknya menggunakan nomenklatur atau
sebutan satuan organisasi tertentu sehingga dari sebutan satuan organisasi itu
segera dapat diketahui aktivitas khusu apa yang akan dilakukan oleh satuan
organisasi khusus bersangkutan. Beberapa contoh sebutan satuan organisasi
khusus yaitu tim, komisi , komite, satuan tugas (satgas) , panitia.
11.
Departemenisasi
matrix, yaitu pembentukan satuan-satuan organisasi yang di dalamnya terdapat
perpaduan antara dua unsur pola matrix ialah satuan organisasi sumber dan
satuan organisasi program yang satu sama lain saling berkaitan. Satuan
organisasi sumber merupakansatuan organisasi yang menguasai tenaga dan
fasilitas. Satuan organisasi sumber ini pada umumnya memiliki susunan serta
kedudukan yang tetap. Sedangkan yang dimaksud dengan satuan program adalah
satuan organisasi yang melakukan kegiatan menyusun dan melaksanakan program.
Satuan organisasi program ini selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu
sesuai dengan penambahan program.
Dua
unsur satuan organisasi tersebut yaitu satuan organisasi sumber dan satuan
organisasi program dikoordinasikan oleh satuan pimpinan sebagai pemegang
wewenang tertinggi dan penanggungjawab terakhir. Guna menyusun norma, peraturan
serta kebijaksanaan pokok dan menampung pendapat masyarakat lingkungannya pada
struktur matrix dapat pula dibentuk satuan haluan. Untuk memberikan bantuan
keahlian dalam masalah tertentu dapat dibentuk satuan konsultasi, dan guna
menilai apakah pelakasanaan aktivitas sesuai dengan program yang telah
ditetapkan dapat pula di sini dibentuk satu kontrol.
Misalnya
dalam suatu universitas terdapat satuan sumber yang antara lain berupa
fakultas, lembaga, balai, rumah sakit dan terdapat beberapa macam program lain
program purna sarjana, program penelitian kesenian daerah, program penataran
pegawai sipil, program pengobatan masal. Pucuk pimpinan universitas ada di
tangan rektor. Untuk menyusun peraturan tentang berbagai masalah yang bersifat
pokok pada universitas ada senat universitas. Guna memperoleh nasehat tentang
masalah tertentu yang memerlukan keahlian tertentu rektor mengangkat staff
ahli, dan untuk menilai apakah program-program berjalan dengan ketentuan,
rektor memiliki aparat berupa inspektorat.
Desain Organisasi
yang Umum
Desain organisasi
yang biasanya digunakan adalah struktur sederhana, brokrasi dan strutur
matriks.
1.
Struktur Sederhana
Struktur sederhana
adalah suatu struktur yang bercirikan tingkat departementalisasi sederhana, rentang
kendali yang luas, wewenang yang dipusatkan dalam tangan satu orang, dan
formalisasi kecil. Struktur sederhana paling banyak dipraktekkan dalam bisnis
kecil dimana manajer dan pemilik hanya ada satu dan adalah orang yang sama.
Kekuatan struktur sederhana terletak dalam kesederhanaannya. Cepat, luwes dan
tidak mahal pemeliharaannya, dan
Tanggung jawabnya jelas. Satu kelemahan utama adalah sulit untuk
mempertahankan sesuatau yang lain
daripada organisasi yang kecil. Struktur sederhana sebenarnya tidak terbatas
pada organisasi kecil, hanya saja lebih sulit untuk membuatnya berhasil secara
efektif dalam perusahaan besar.
2.
Birokrasi
Birokrasi adalah
suatu struktur dengan tugas – tugas operasi yang dicapai lewat spesialisasi,
aturan dan pengaturan yang sangat formal. Tugas – tugas yang dikelompokan ke
dalam departemen fungsonal. Wewenang terpusat, rentang kendali yang sempit, dan
pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando. Kekuatan utama birokrasi
terletak dalam kemampuannya menjalankan kegiatan terbakukan secara efisien.
Salah satu kelemahan birokrasi dilukiskan dalam dialog antara empat eksekutif
dalam satu perusahaan. Kelemahan besar lainnya dari birokrasi adalah sesuatu yang kita semua alami ketika suatu
saat harus berurusan dengan orang – orang yang bekerja dalam organisasi ini.
3.
Struktur Matriks
Struktur matriks
adalah suatu strukur yang menciptakan lini rangkap dari wewenang menggabungkan
departementalisasi fungsional dan produk. Kekuatan departementalisasi
fungsional terletak dalam menempatkan para spesialis yang serupa secara
bersama, yang menimalkan jumlah yang diperlukan, sementara memungkinkan
pengumplan dan menggunakan bersama sumber daya khusus untuk semua produk.
Kelemahan utamanya adalah kesulitan mengkoordinasi tugas dari spesialis fungsional yang beraneka agar
aktivitas mereka diselesaikan pada waktunya dan sesuai anggaran. Karakteristik
struktural yang paling jelas dari matriks adalah bahwa matriks memecah kosep
kesatuan komando. Oleh karena itu struktur matriks itu mempunyain rantai
komando rangkap dua.
Implikasi Manajerial
Desain dan Struktur Organisasi
Dalam menjalankan
organisasi untuk mendapatkan hasil dengan sistem yang baik, adanya struktur
pembagian serta penempatan pekerjaan secara merata. Dan dengan adanya
penempatan pembagian pekerjaan tersebut secara merata dan spesifik ini maka hasil pekerjaan akan terselesaikan
dengan baik, mudah tertata rapih. Dari sini kita dapat mengetahui bahwa
implikasi manajerial desain dan struktur organisasi ini memiliki peran penting
dalam sebuah organisasi karena penerapannya memberikan kinerja yang baik bagi
suatu organisasi
DAFTAR PUSTAKA
Drs.lg.Wursanto. (2005). Dasar-
Dasar Ilmu Organisasi . Yogyakarta: ANDI.
Sutarto. (1998). Dasar- Dasar
Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Wexley, K. N., & Yuki, G. A.
(2005). Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia. Rineka Cipta .
Stephen P.
Robbins.(2002).Perilaku Organisasi.Jakarta: PT Prenhallindo.