Kontroversi Pesawat Kepresidenan Republik Indonesia

Hampir semua pemimpin dunia mempunyai pesawat khusus yang digunakan untuk suatu kunjungan ke negara lain atau wilayah yang jauh dari ibukota negara.
Hal yang sama juga terjadi dengan Presiden Republik Indonesia (RI). Sejak Soekarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), selalu siap pesawat khusus yang mengangkut sang presiden untuk kunjungan kenegaraan.
Pesawat Kepresidenan RI dari Soekarno Hingga SBY
Seperti dikutip dari berbagai sumber, berikut ini pesawat-pesawat yang digunakan RI-1 :

I. Presiden Soekarno (1945-1967)

Sukarno MudaPada era presiden Sukarno, pesawat kepresidenan yang pernah dipakai berjumlah kurang lebih sebanyak enam buah.
Beberapa diantara pesawat tersebut adalah pemberian atau hadiah presiden lainnya, seperti presiden Amerika Serikat john F Kennedy dan Presiden Russia, Nikita C.
1. DC-3 Dakota
Pesawat-Kepresidenan RI DC-3 DakotaProklamator Kemerdekaan Indonesia ini menggunakan DC-3 Dakota sebagai pesawat kepresidenannya. Pesawat ini adalah sumbangan masyarakat Aceh yang mengumpulkan 20 kilogram emas untuk membeli Dakota yang selanjutnya digunakan untuk berbagai keperluan seperti membantu perjuangan bangsa termasuk digunakan Soekarno sebagai presiden untuk menjalankan diplomasi luar negerinya.
2. DC-8 PanAm
Pesawat-Kepresidenan RI DC-8 PanAm
Ini adalah pesawat yang disewa Pemerintah RI dari Pan American World Airways (PanAm) Amerika Serikat (AS) untuk keperluan pejalanan Presiden Soekarno. Uniknya, pesawat ini digunakan Soekarno dalam lawatan ke Moskow, Uni Soviet saat hubungan AS dan negara komunis itu sedang tegang-tegangnya saat Perang Dingin berlangsung.
3. Boeing 707 PanAm
Pesawat-Kepresidenan RI Boeing 707 PanAm
Pesawat ini disewa Pemerintah RI dari PanAm pada saat kunjungan Presiden Soekarno melawat ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan Presiden AS John F. Kennedy tahun 1961. Pesawat disewa lengkap dengan pilot dan pramugari dari PanAm.
4. Lockheed C-140 Jetstar
Pesawat-Kepresidenan RI Lockheed C-140 Jetstar
Sekembali Presiden Soekarno dari AS, pemerintah negara tersebut menghadiahi Indonesia dengan pesawat Lockheed C-140 Jetstar yang diberi nama Saptamarga, Irian, dan Pancasila. Soekarno mempunyai tiga pesawat C-140 Jetstar unuk menopang lawatan ke luar negeri maupun dalam negeri. Ketiga pesawat itu dinamai “Sapta Marga”, “Irian” dan “Pancasila”. Salah satu pesawat ini sempat dijadikan sebagai pesawat kepresidenan yang stand by di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma untuk mengevakuasi presiden manakala bila terjadi ancaman.
5. Ilyushin Il-18
Pesawat-Kepresidenan RI Ilyushin Il-18
Tidak mau kalah” dengan AS, Presiden Uni Soviet Nikita Kruschev menghadiahi dua unit pesawat Ilyushin Il-18 untuk Presiden Soekarno. Pesawat ini kemudian menjadi salah satu pesawat kepresidenan RI dan diberi nama “Dolok Martimbang”. Pesawat bermesin propeller ini digunakan Presiden Soekarno untuk melakukan kunjungan di dalam negeri dan ke kawasan regional Asia Tenggara.
6. Convair 990 Garuda Indonesia Airways
Pesawat-Kepresidenan RI Convair 990 Garuda Indonesia Airways
Tahun 1963 Garuda Indonesia Airways membeli Convair 990 dan sempat dijadikan pesawat kepresidenan RI. Presiden Soekarno menggunakan pesawat ini dalam kunjungan ke beberapa negara seperti Jepang, Korea Utara, dan Aljazair.

II. Presiden Soeharto (1967-1998)

Suharto, former President of IndonesiaPada era presiden Suharto, pesawat kepresidenan yang pernah dipakai berjumlah kurang lebih sebanyak lima buah.
Beberapa diantara pesawat tersebut adalah sewaan dari maskapai penerbangan nasional, yaitu Garuda Indonesia dan Pelita Air Service.
Selain pesawat, presiden Siharto juga menggunakan beberapa helikopter sebagai kendaraan kepresidenan.
1. C-130 Hercules TNI AU
Pesawat-Kepresidenan RI C-130 Hercules TNI AU
Di awal pemerintahannnya di tahun 1967, Presiden Soeharto menggunakan C-130 Hercules untuk berkunjung ke berbagai daerah di Indonesia. Memang Hercules untuk keperluan Presiden ini tidak sama dengan Hercules biasa. Kabinnya dibuat nyaman untuk mengangkut VVIP.
2. DC-8 Garuda Indonesia Airways
Pesawat-Kepresidenan RI DC-8 Garuda Indonesia Airways
Presiden Soeharto juga sempat menggunakan pesawat yang disewa Pemerintah RI dari maskapai Garuda Indonesia jenis DC-8 ini untuk berkunjung ke luar negeri di masa awal pemerintahannya.
3. Avro RJ-185 dan Fokker 28 Pelita Air Service. Presiden Soeharto kerap menggunakan 2 pesawat yang disewa dari anak perusahaan Pertamina ini untuk kunjungan di dalam negeri sampai era 80an dan 90an awal. Avro RJ-185 kelak masih dipakai 3 presiden setelah Soeharto yaitu Habibie, Gus Dur dan Megawati untuk perjalanan di dalam negeri.
4. Super Puma
Selain 3 pesawat diatas, Soeharto juga pernah memakai helikopter SA-330 Puma, atau SA 332 Super Puma TNI AU.
4. DC-10 Garuda Indonesia
Pesawat-Kepresidenan RI DC-10 Garuda Indonesia
Di era 80an, Presiden Soeharto menggunakan pesawat DC-10 yang disewa pemerintah dari Garuda Indonesia. Pesawat bermesin tiga buatan McDonell Douglas, AS ini sering menjadi trademark Soeharto kala berkunjung ke luar negeri.
5. MD-11 Garuda Indonesia
Memasuki era 90an, Garuda Indonesia mengganti armada DC-10 nya dengan MD-11. Masih model mesin 3 seperti halnya DC-10 namun dengan mesin yang lebih kuat dan adanya winglet di ujung-ujung sayapnya.
Tampaknya Presiden Soeharto atau pemerintah saat itu menyukai pesawat model 3 mesin untuk fasilitas presiden. Soeharto menggunakan pesawat ini di perjalanan terakhirnya ke Mesir beberapa saat sebelum lengser dari jabatan kepresidenan.

III. Presiden BJ. Habibie (1998-1999)

Ketika IPTN dimatikan IMF (BJ Habibie)Pada era presiden BJ. Habibie, pesawat kepresidenan yang pernah dipakai hanya satu kali saja, saat ada pertemuan ASEAN di Myanmar, mengingat BJ. Habibie hanya sebentar sebagai presiden, menggantikan presiden Suharto setelah mundur akibat gerakan Reformasi.
Namun sebenarnya jumlah pesawat kepresidenan yang bisa dipakai tetap sama, ada lebih dari satu buah dan masih sama seperti saat presiden Suharto berkuasa, walau itu pun hanya sewaan dari maskapai nasional atau pun swasta.
1. Avro RJ-185 Pelita Air Service
Pesawat-Kepresidenan RI BAE Systems Avro 146-RJ85
Presiden Habibie hanya sebentar menjabat presiden dan tercatat tak pernah memakai pesawat kepresidenan, dikarenakan tak pernah melakukan kunjungan keluar negeri. Namun ia menggunakan pesawat milik Pelita yang pernah digunakan Soeharto saat jadi presiden. Dan menurut catatan, saat menghadiri KTT ASEAN di Singapura, Habibie berangkat pagi dan pulang malam dengan menggunakan pesawat Avro RJ-185 Pelita Air.

IV. Presiden Abdurrahman Wahid (1999-2001)

Gus Dur 2Pada era presiden Abdurrahman Wahid atau akrab dipanggil Gusdur, pesawat kepresidenan yang pernah dipakai sama seperti yang telah dIpakai presiden Suharto.
Namun pesawat kepresidenan yang paling sering dipakai Gusdur adalah Garuda Indonesia MD-11 dan sebuah Boeing 707 milik TNI-AD.
1.Boeing 707 TNI AU
Pesawat-Kepresidenan RI Boeing 707 TNI AU
Presiden yang akrab dipanggil Gus Dur ini pernah menggunakan pesawat Boeng 707 VVIP TNI AU untuk perjalanan keluar negeri. Namun ada satu kisah saat Presiden Gus Dur hendak berkunjung ke Australia. Sampai di atas Darwin, pesawat mengalami kebocoran oli sehingga harus mendarat darurat di Pangkalan AU Australia di Darwin.
2. MD-11 Garuda Indonesia. Presiden Gus Dur masih menggunakan pesawat MD-11 yang disewa dari Garuda Indonesia untuk perjalanannya ke luar negeri.
3. Avro RJ-185. Pesawat milik Pelita Air ini sering dipergunakan Presiden Abdurrahman Wahid untuk perjalanan nya di dalam negeri.

V. Presiden Megawati Soekarnoputri (2001-2004)

megawati sukarnoputeriPada era presiden Megawati Soekarnoputri, pesawat kepresidenan yang pernah dipakai yaitu Garuda Indonesia MD-11. Sedangkan satu lagi adalah Avro RJ-185 pesawat milik Pelita Air Service.
Kedua pesawat kepresidenan tersebut sama seperti yang telah dipakai presiden Suharto, BJ.Habibie, dan Abdurrahman Wahid.
1. MD-11 Garuda Indonesia
MD-11 Garuda Indonesa, penerus DC-10 yang sering digunakan Soeharto, Gus Dur, dan Megawati saat jadi presiden (Foto : wikipedia)
MD-11 Garuda Indonesa, penerus DC-10 yang sering digunakan Soeharto, Gus Dur, dan Megawati saat jadi presiden (Foto : wikipedia)
Presiden Megawati Soekarnoputri melanjutkan masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid. Megawati tidak terlalu sering mengadakan kunjungan ke luar negeri. MD-11 yang disewa dari Garuda Indonesia adalah pesawat yang dipergunakan.
2. Avro RJ-185. Seperti halnya Soeharto, BJ.Habibie, dan Abdurrahman Wahid, pesawat milik Pelita Air Service ini sering dipergunakan Presiden Megawati untuk perjalanan nya di dalam negeri.

VI. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014)

sby susilo-bambangPada era presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, pesawat kepresidenan yang pernah dipakai ada dua buah dan kedua-duanya dari perusahaan produsen ternama dan berpengalaman di dunia, yaitu Airbus dan Boeing.
Pesawat kepresidenan pertama yaitu pesawat sewaan dari Garuda Indonesia Airbus A330 seri 300. Sedangkan satu lagi adalah juga pesawat sewaan daRi maskapai yang sama, Garuda Indonesia, namun kali ini produsennya adalah Boeing, yaitu Boeing 737.
1. Airbus A330-300 Garuda Indonesia
Pesawat-Kepresidenan RI Airbus A330-300 Garuda Indonesia_PK-GPE
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kerap menggunakan pesawat Airbus A330-300 yang disewa dari maskapai Garuda Indonesia.
2. Boeing 737 Garuda Indonesia. Untuk perjalanan di dalam negeri atau regional, Presiden yang kerap dipanggil SBY ini menggunakan Boeing 737 yang juga disewa dari Garuda Indonesia. Dimensi dan kapasitas pesawat ini memang lebih kecil daripada Airbus A330.
3. Boeing 737 BBJ (Boeing Business Jet)
Pesawat Kepresidenan RI saat tiba di KTT Asean Myanmar 2014.
Pesawat Kepresidenan RI saat tiba di KTT Asean Myanmar 2014.
Pada era Presiden SBY dibeli sebuah pesawat khusus kepresidenan yaitu Boeing 737 BBJ (Boeing Business Jet) yang dibeli Pemerintah RI. pesawat ini akan dioperasikan oleh TNI AU dan masuk Skadron Udara 17 yang memang bertugas melayani VIP dan VVIP. Dengan harga USD 91,2 juta atau sekitar Rp 820 miliar, pesawat ini akan cukup nyaman dan canggih untuk keperluan transportasi Presiden RI.

VI. Presiden Joko Widodo (2014-2019)

Jokowo makan dibawah lesehan sederhanaPada era presiden Joko Widodo atau Jokowi, pesawat kepresidenan yang dipakai adalah Boeing 737 BBJ (Boeing Business Jet) yang dibeli Pemerintah RI pada masa presiden SBY.
Sosok seorang Jokowi yang suka blusukan itu sepertinya cocok jika memiliki pesawat khusus yang pada masa presiden lalu masih memakai pesawat komersil yang disewa kepresidenan.
Benar saja, baru 9 hari setelah dilantik menjadi presiden sejak 20 Oktober 2014, presiden yang berpenampilan sederhana dengan ciri selalu memakai pakaian kemeja putih polos dengan lengan yang selalu digulung itu langsung terbang menuju Sumatera Utara dengan pesawat kepresidenan  B737 BBJ II.
Penerbangan Perdana Jokowi dengan Pesawat Kepresidenan
Inilah kali pertama Jokowi terbang dengan menggunakan pesawat kepresidenan. untuk menemui pengungsi korban meletusnya Gunung Sinabung di Tanah Karo, Sumatera Utara. Untuk pertama kalinya, sejumlah wartawan juga ikut menjajal pesawat kepresidenan RI. Ini adalah penerbangan perdana Presiden Joko Widodo menggunakan pesawat biru tersebut. Bagaimana rasanya?
Pesawat Boeing seri 737-800 Business Jet II tersebut sudah bersiap sejak pagi di landasan udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (29/10/2014). Seperti biasa, pemeriksaan keamanan wajib dilakukan. Setiap penumpang harus melewati metal detector dan pemeriksaan lainnya sebelum naik ke burung besi tersebut.
Begitu sampai pesawat, kursi sudah ditata rapi. Nama para penumpang sudah dipasang sesuai kursi masing-masing. Khusus untuk staf dan wartawan, posisinya di bagian paling belakang. Sementara Jokowi dan Iriana ada di deretan VVIP, tepatnya di bagian paling depan. Kapasitas pesawat itu adalah 60 orang.
Di dalam pesawat ada meeting room untuk 4 orang kelas VVIP, state room untuk dua orang kelas VVIP, 12 orang di executive area dan 44 tempat duduk di staff area.Setelah menemukan tempat duduk, pramugari cantik nan ramah dari TNI AU akan datang menghampiri. Mereka akan menawarkan minuman. Dengan senyum merekah, mereka akan membantu setiap kebutuhan penumpang.
Di setiap kursi ada layar TV dengan logo Setneg RI. Dari layar itu, berbagai hiburan mulai dari musik hingga video bisa dilihat. Lumayan, sebagai pengisi waktu sepanjang perjalanan.
setneg pesawat boeing bjj kepresidenan
Saat terbang, para penumpang mendapat sarapan. Menu yang disediakan adalah nasi goreng istimewa yang disajikan dengan telor dadar, ayam dan abon. Rasanya maknyus!
Proses pendaratan pesawat berlangsung mulus. Jokowi dan rombongan rampingnya sehingga dengan mudah bisa diangkut cukup dengan satu pesawat berkapasitas cukup kecil itu, tiba di Lanud Soewondo sekitar pukul 09.27 WIB. Para staf keluar terlebih dulu. Baru Jokowi menyusul belakangan yang langsung disambut oleh Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho.
Sekadar informasi, ini adalah kali pertama pesawat kepresidenan digunakan Jokowi. Tak hanya itu, baru pertama rombongan presiden bisa satu pesawat bareng dengan para wartawan. Sebelumnya, wartawan diterbangkan dengan pesawat terpisah bersama rombongan advance.
Peristiwa-Peristiwa Menarik Saat Terbang Perdana Bersama Presiden Joko Widodo Dengan Pesawat Kepresidenan RI
Namun ada beberapa peristiwa nyentrik dan tak diduga pada kali pertama alias penerbangan perdana presiden Jokowi dengan pesawat kepresidenan ini.
1. Hanya Bawa 1 Menteri
Presiden Joko Widodo tak membawa banyak menteri saat melakukan kunjungan kerja menyambangi pengungsi Gunung Sinabung, Sumatera Utara. Hanya Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saja yang ikut dalam rombongan. Pada Rabu (29/10/2014), hanya ada lima pejabat VVIP yang ikut dalam pesawat kepresidenan. Mereka adalah Jokowi, Ibu Negara Iriana, satu anggota DPR, satu anggota DPD, dan Khofifah.
Semua kompak berkemeja putih. Tak lupa, lengan baju para pejabat itu juga tergulung, sebuah simbol yang selama ini disebut Jokowi ciri khas para pekerja. Selain lima pejabat utama, tak banyak staf yang ikut dalam rombongan. Terlihat di pesawat, ada beberapa bangku kosong. Ajudan yang dibawa Jokowi kali ini adalah dari Polri Kombes Listyo Sigit dan satu orang ajudan Polri wanita untuk Iriana.
Padahal biasanya, ada menteri yang rajin menempel presiden seperti mensesneg, seskab atau menko, selain menteri-menteri terkait yang berhubungan dengan tugas kenegaraan di lokasi tersebut.Ini adalah kunjungan kedua Jokowi ke Sinabung. Dia menjenguk pengungsi Sinabung pertama kali saat mengikuti kampenye Pilpres sekitar 5 bulan lalu. Dalam kunjungan kali ini, Jokowi membawa sumbangan bagi pengungsi dalam bentuk kartu elektronik yang bisa diuangkan ke perbankan.
2. Satu Pesawat dengan Wartawan
Ini adalah kali pertama rombongan wartawan bisa ‘masuk’ bersama rombongan di pesawat kepresidenan. Sebelumnya, wartawan diterbangkan terpisah. Ini adalah pemandangan yang cukup berbeda bila dibandingkan dengan beberapa presiden sebelumnya. Selain itu ada sembilan rombongan wartawan yang akan meliput kegiatan Jokowi. Rencananya Jokowi akan memberikan bantuan berupa tabungan dalam bentuk sim card kepada warga Sinabung.
3. Masih Ada Bangku Kosong
Masih ada bangku kosong di kursi staf. Tak biasanya, masih ada bangku kosong di kursi staf yang ada pesawat kepresidenan. Sedikitnya ada lima bangku yang tak diisi. Munghkin saja ini sudah protokoler atau prosedural jika ada situasi-situasi mendadak atau khusus. Bahkan ada beberapa staf yang harus terbang terpisah dengan pesawat lain.
Dari data spesifikasi pesawat yang dirilis pihak Setneg, kapasitas pesawat itu adalah 60 orang. Di dalam pesawat ada meeting room untuk 4 orang kelas VVIP, state room untuk dua orang kelas VVIP, 12 orang di executive area dan 44 seat di staff area.
 Pesawat Kepresidenan periode selanjutnya
Pada era Presiden SBY sebenarnya sudah menyiapkan sebuah pesawat khusus Boeing 737 BBJ (Boeing Business Jet) yang dibeli Pemerintah RI. Pemerintahan SBY beralasan bahwa sudah saatnya Presiden RI mempunyai sebuah pesawat khusus yang tidak perlu menyewa lagi.
BBJ-2 infoSejak tahun 2010, Pemerintah Republik Indonesia sudah memulai melakukan pemesanan pesawat khusus ini.
Pilihan dijatuhkan pada Boeing Business Jet 2 (BBJ2), sebuah pesawat yang mengambil basis dari Boeing 737-800 yang dikembangkan lebih lanjut oleh Boeing dan General Electric (GE).
Dari luar tampilan pesawat BBJ2 terlihat sama saja dengan Boeing 737-800 biasa. Namun jangan tanya kecanggihan dan kemewahannya.
Standar keamanan dan kenyamanan pesawat baru ini pun dibuat layak untuk seorang presiden.
Pesawat akan dimiliki oleh Sekretariat Negara RI dan operasional serta perawatannya akan diserahkan kepada TNI AU. Pesawat ini rencananya tahun 2014 sudah jadi dan siap operasional.
Detail Pesawat Kepresidenan Indonesia 2014
Sejak tiba di Base Operations (Base Ops) Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Kamis (10/4/2014), sosok pesawat Kepresidenan RI jenis Boeing Business Jet 2 (BBJ2) membuat takjub para tamu undangan acara serah terima yang langsung dihadiri dari pihak Boeing. Sebab sejak 69 tahun merdeka, ini merupakan kali pertama Indonesia punya pesawat khusus kepresidenan RI.
Pesawat jenis Boeing Business Jet 2 yang dipesan untuk pesawat Kepresidenan RI mendarat di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Kamis (10/4/2014).
Pesawat jenis Boeing Business Jet 2 yang dipesan untuk pesawat Kepresidenan RI mendarat di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Kamis (10/4/2014).
Spesifikasi pesawat Boeing 737-800 jenis Boeing Business Jet 2 (BBJ-2) untuk presiden RI 2014 :
Spesifikasi pesawat kepresidenan RI :
  • Jenis/tipe pesawat : Boeing Business Jet 2 (BBJ2)
  • Daya tampung maksimal : 70 penumpang
  • Jarak terbang maksimal : 10.334 kilometer selama 10-12 jam
  • Kecepatan maksimal : 871 kilometer per jam
  • Panjang : 39,5 meter,
  • Rentang sayap : 35,8 meter
  • Tinggi : 12,5 meter
  • Ketinggian terbang maksimum : 41.000 kaki atau sekitar 12.300 meter
Interior:
Interior Boeing Business Jet 2, jenis pesawat kepresidenan RI yang baru datang
Interior Boeing Business Jet 2, jenis pesawat kepresidenan RI yang baru datang
Pesawat BBJ2 dirancang untuk memuat 4 VVIP class meeting room, 2 VVIP class state room, 12 executive area, dan 44 staff area. Interior pesawat dirancang untuk dapat mengakomodasi hingga 67 orang penumpang. Jumlah itu disebut cukup untuk sebuah rombongan presiden.
BBJ2 memiliki ruang interior yang berukuran 25 persen lebih lega dibanding versi biasa. Hal ini dikarenakan panjang pesawat di-stretch 19,2 feet atau sekitar 5,7 meter lebih panjang.
http://radarsukabumi.com/wp-content/uploads/2014/04/pesawat.jpg
Kokpit:
Kokpit pesawat kepresidenan RI ini dilengkap dengan sistem avionik canggih seperti double FMS (flight management system), sistem komunikasi Rockwell Collins Series 900 VHF comm/nav ganda dengan DME (distance measuring equipment), HF comms, ADF (automatic direction finder), GPS (global positioning system), MLS (microwave landing system)  serta radar cuaca tipe WXR-700X.
bbj2 cockpit
Kokpit Boeing Business Jet-2
Sistim Keamanan:
Pesawat kepresidenan RI ini juga memiliki sistem keamanan dan komunikasi canggih. Meskipun tidak dijelaskan secara spesifik, pesawat RI-1 ini dilengkapi sensor dan radar warning untuk mendeteksi ancaman rudal yang mendekat. Memang, pesawat ini tidak dilengkapi kemampuan antirudal, tapi setidaknya pilot bisa mengambil langkah yang diperlukan untuk menghindarkan pesawat dari terjangannya.
Kemampuan terbang:
Pesawat ini ditenagai dua mesin turbofan General Electric/Snecma (CFMI) CFM56-7 yang masing-masing memiliki power 27.300 lbs dan mampu membuat pesawat terbang sejauh 10.334 kilometer atau sekitar 12 jam. Kemampuan ini didapat berkat adanya 9 tangki bahan bakar tambahan yang memuat total 39.554 liter avtur.
BBJ2 mampu terbang dengan ketinggian maksimal 41.000 feet, mampu terbang selama 10 jam, memiliki kecepatan jelajah maksimum 0,785 mach dan kecepatan maksimum 0,85 mach. Pesawat juga dilengkapi dengan perangkat keamanan dan tangki bahan bakar telah ditambah untuk daya jangkau sampai dengan 10.000 kilometer.
Dengan kemampuan itu, pesawat ini lebih dari cukup untuk menjangkau seluruh pelosok Tanah Air dan tugas kepresidenan di negara sahabat. Pesawat seri 737-800 ini juga merupakan jenis yang sama yang digunakan maskapai penerbangan pelat merah, Garuda Indonesia.
BBJ-2 SpecMenteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengatakan, pesawat kepresidenan ini memang dirancang untuk dapat memenuhi persyaratan demi menunjang pelaksanaan tugas kenegaraan presiden RI.
“Setelah melalui proses 4 tahun, pagi ini kita menyaksikan bersama pesawat kepresidenan khusus didesain untuk jalankan tugas pemerintahan dan kenegaraan dari presiden RI,” ujar Sudi, di Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Kamis (10/4/2014).
Sudi mengapresiasi pihak Boeing yang sudah merealisasikan desain sesuai dengan yang diinginkan Indonesia. Proses fabrikasi dan modifikasi pesawat tersebut memakan waktu 5 tahun.
Dia melanjutkan, serah terima pesawat yang dilaksanakan hari Kamis (10/4/2014) yang merupakan peristiwa penting untuk Indonesia. Sudi menyerahkan pesawat kepresidenan itu kepada pihak TNI Angkatan Udara dan Garuda Indonesia untuk bersama-sama merawat dan memelihara pesawat tersebut.
Interior pesawat kepresidenan RI, satu buah kursi Pesawat Presiden seharga bangun dua gedung Sekolah Dasar.
Rencana interior pesawat kepresidenan RI
Rencana interior pesawat kepresidenan RI
Pembelian interior pesawat dinilai berlebihan senilai Rp 243 miliar. Juga harga satu kursi yang menyamai biaya pembangunan dua sekolah dasar. Koordinator LSM Bendera, Mustar Bonaventura, mengungkapkan keresahannya soal harga kursi yang dibayarkan pemerintah untuk mempercantik pesawat kepresidenan di Jakarta, Minggu, (26/2/2012).
“Jadi jika diasumsikan ada 100 kursi di dalam pesawat maka harga rata-rata tiap kursi senilai Rp 2 miliar. Sementara Rp 43 miliar lainnya untuk tempat tidur, wc, meja, televisi, dapur, tangga dan lain-lain”, jelas Mustar Bonaventura.
“Harga kursi Rp 2 miliar itu setara dengan membuat 2 SD permanen dengan 6 ruang kelas, satu ruang guru, satu ruang kepala sekolah dan satu lapangan voli atau Badminton,” bebernya.

Akhirnya, beginilah disain Lounge Room di pesawat kepresidenan RI
Mustar Bonaventura merinci jika satu kelas rata-rata berisi 40 siswa maka setiap SD bisa menyekolahkan 240 siswa. Tapi jika kegiatan sekolah dibuat dua kali dalam satu hari yaitu pagi dan siang maka tiap SD bisa menampung 480 siswa atau 960 siswa untuk 2 SD.
“Dengan demikian jika seluruh biaya kursi itu di gunakan untuk membangun SD maka ada 9.600 anak yang bisa bersekolah. Jika tiap bangunan bertahan rata-rata 10 tahun maka dengan harga 100 kursi pesawat Presiden bisa menyekolahkan 96.000 siswa,” paparnya.
Menurut Mustar Bonaventura pembelian pesawat kepresidenan dengan harga yang fantastis ini tentu menyakiti rasa keadilan rakyat Indonesia yang saat ini sebagian besar masih hidup dalam kemiskinan.
Ruang rapat (meetings room) di pesawat kepresidenan RI
“Keputusan membeli pesawat kepresidenan di saat Indonesia masuk peringkat 5 terbesar di dunia dalam jumlah Balita kurang gizi yaitu 900.000 balita, merupakan keputusan tanpa akal dan nurani,” lanjutnya.
Mustar mencoba mengingatkan soal pesawat yang dibeli rakyat Aceh untuk Soekarno yaitu pesawat Seulawah 001, tidak digunakan untuk pesawat kepresidenan tetapi menjadi pesawat perintis untuk membuka wilayah Sumatera.
Lalu Ahmadinejad, Presiden Iran itu justru merubah pesawat kepresidenannya menjadi pesawat cargo. Alasannya sederhana, dengan merubah pesawat kepresidenan menjadi pesawat cargo maka negara mendapat tambahan pemasukan dan meminimalkan pemborosan.
Kamar tidur (Bed Room) presiden di pesawat kepresidenan RI
desain interior BBJ-2
Pengujian Sekaligus Penerbangan Perdana Pesawat Kepresidenan
Karena sebagai pesawat kepresiden pertama sekali dalam sejarah dimiliki Indonesia, maka untuk memastikan segala sesuatunya baik dan prima, saat presiden menggunakannya, maka semuanya harus sudah teruji dan bisa berjalan lancar seperti diharapkan.
Maka pesawat kepresidenan pertama yang dimiliki Republik Indonesia, Boeing Business Jet 2 ini akan melakukan ujicoba ketahanan terbang pada 16 April 2014 dari Bandara Halim Perdanakusuma ke Banda Aceh.
http://assets.kompas.com/data/2012/todaysphoto/upload/photo/447/PesawatPresiden041397659463_preview.jpg
Pesawat Kepresidenan Boeing Business Jett mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda Blangbintang 16 April 2014 Pesawat kepresidenan pertama milik Republik Indonesia tersebut melakukan percobaan penerbangan. Tampak pesawat kepresidenan RI sedang berjalan ke apron setelah mendarat. Foto ini diambil dekat moncong pesawat tempur F16 Fighting Falcon (Kompas)
Uji coba terbang pesawat baru kepresidenan ini dilakukan dari Provinsi Aceh hingga ke Papua dengan melintasi beberapa pulau di bagian utara dan selatan Indonesia.
Pesawat Kepresidenan RI dengan nomor penerbangan A-001 itu mendarat mulus di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Blang Bintang, Aceh Besar, Rabu pekitar pukul 11.30 WIB.
Setelah pesawat terparkir, lalu pramugari membuka pintu pesawat dan seketika mendapat sambutan meriah dari warga Aceh yang berada di Bandara Sultan Iskandar Muda.
http://assets.kompas.com/data/2012/todaysphoto/upload/photo/447/PesawatPresiden121397659573_preview.jpg
Setelah pesawat terparkir, pramugari membuka pintu pesawat dan mendapat sambutan meriah warga yang ada di Bandara Sultan Iskandar Muda (kompas)
Mereka mengatakan amat bangga bisa melihat pesawat kepresidenan pertama Republik Indonesia itu melakukan terbang perdananya ke Aceh.
Kemudian para pramugari dan pilot ikut keluar pesawat bersama rombongan. Sejumlah orang mengabadikan momen untuk foto bersama dengan latar belakang pesawat.
Sama seperti warga yang datang, para krew juga amat bangga bisa mengawaki pesawat kepresidenan pertama Republik Indonesia dengan gambar Burung Garuda.
http://assets.kompas.com/data/2012/todaysphoto/upload/photo/447/PesawatPresiden071397659508_preview.jpg
Warga berfoto di depan pesawat Kepresidenan Boeing Business Jett yang mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda Blangbintang 16 April 2014 Pesawat kepresidenan pertama milik Republik Indonesia tersebut melakukan percobaan penerbangan (Kompas)
Kapan Pemerintah Akan Kembali Hidupkan dan Kembali Mendukung  IPTN yang kini menjadi Dirgantara Indonesia (DI) ?
Indonesia sendiri sebenarnya memiliki kemampuan untuk membuat pesawat di era Menristek BJ. Habibie. Mengapa kini “mati”? Penyebabnya adalah IMF (International Monetary Fund).
Menurut Habibie, saat itu Suharto meneken tandatangan untuk mematikan IPTN, sedangkan Habibie tak diikutsertakan pada perjanjian tersebut.  Lalu IPTN dan perusahaan dibawahnya harus ditutup karena “mengalami kerugian akibat hutang”.
Habibie menolak rencana itu, “Yang mengalami hutang adalah swasta, bukan BUMN,” jelas Habibie. Akhirnya semua terkuak bahwa pembubaran IPTN atas tekanan dari IMF. (lihat video kesaksian Habibie dibawah halaman atau klik untuk melihat videonya disini)
Saat itu Habibie telah membuat beberapa assembly pesawat komersil kebanggaan Indonesia melalui PT. Nurtanio, yaitu pesawat tipe N-250 yang dinamai “Gatot Kaca” dan telah terbang pada tanggal 10 Agustus 1995, untuk memperingati 50 tahun kemerdekaan Indonesia.
Assembly telah dibuat di Mobile, AS dan Stuttgart, Jerman. Sekitar 80% pesawat telah mengudara. Sejak awal berdiri memiliki “hanya” 250 orang karyawan saja dan telah menguntungkan negara sebesar 10 billion dollar AS! Akhirnya IPTN justru ditutup pada saat beberapa perusahaan pesawat dunia justru ambruk bahkan di “bill out” oleh pemerintahnya.
"Gatotkoco", the prototype N-250 returning from a demonstration flight at the Paris Air Show. The N-250 programme is currently (early 2000) on hold due to a lack of finance. (Pict: Peter Vercruijsse, via airliners.net)
“Gatotkoco”, the prototype N-250 returning from a demonstration flight at the Paris Air Show. The N-250 programme is currently (early 2000) on hold due to a lack of finance. (Pict: Peter Vercruijsse, via airliners.net)
Kembali ke pesawat Kepresidenan Republik Indonesia, nantinya pesawat ini akan dioperasikan oleh TNI AU dan masuk Skadron Udara 17 yang memang bertugas melayani VIP dan VVIP. Dengan harga USD 91,2 juta atau sekitar Rp 820 miliar, rasanya pesawat ini akan cukup nyaman dan canggih untuk keperluan transportasi Presiden RI.
Sebelumnya Indonesia tak memiliki pesawat khusus kepresidenan, alias hanya menyewa pesawat komersil dan dapat menganggu jadwal pesawat komersial tersebut. Maka dengan adanya penggunaan pesawat kepresidenan ini, anggaran negara hemat sekitar Rp 114,2 miliar.
Selama 69 tahun merdeka, tugas negara yang dilakukan oleh Presiden dan Wakil Presiden selalu menyewa pesawat komersial yang mengeluarkan lebih banyak anggaran negara. Selain Indonesia pesawat jenis Boeing Business Jet-2 ini juga dijadikan pesawat pemerintahan, VVIP atau kepresidenan oleh negara Madagaskar, Belarus, Uni Emirat Arab, Kazakhstan, Kuwait dan Tunisia.
Dan pesawat Boeing Business Jet-2 ini juga dijadikan pesawat untuk Angkatan Udara oleh Argentina, Australia, Colombia, India, Malaysia, Nigeria, Afrika Selatan dan Maroko. Selain untuk Angkatan Udara negara tersebut, pesawat ini juga difungsikan untuk VVIP. Kini giliran Indonesia yang memilikinya dan satu-satunya untuk VVIP. Selamat datang “Air Force One” Indonesia!
pesawat-kepresidenan- 3